4 Alasan Mengapa Celengan Tetap Eksis
Kata celengan sudah tidak asing lagi di telinga kita yang lahir pada waktu perpindahan abad antara abad 20 menuju 21. Bahkan sampai sekarang 2019 saya rasa tabungan tradisional ini masih tetap eksis. Apa buktinya? Buktinya adalah saya masih sering melihat ada yang menjualnya, tentu tidak akan ada barang ketika tidak ada permintaan pasar kan.
Celengan atau tabungan tradisional dimana ayam dan babi sebagai maskotnya ini identik dengan orang yang gemar menabung sejak dini. Bahkan ketika ada suatu quotes, himbauan atau apalah itu yang intinya mengajak untuk gemar menabung maka kebanyakan memakai gambar celengan sebagai gambar pendukung. Hal itu terjadi mungkin karena celengan identik dengan orang yang gemar menabung pada masa yang lalu. So, kira-kira alasan apa sih yang membuat celengan tetap eksis hingga sekarang? Nah di bawah ini akan saya paparkan alasannya menurut pendapat saya pribadi.
Kita tahu bahwasanya menabung merupakan hal yang baik untuk masa depan. Para orang tua biasanya mengajarkan anaknya tentang budaya menabung ini sejak dini agar nanti ketika mereka tumbuh semakin dewasa mereka sudah terbiasa. Sebenarnya metode menabung ini kurang tepat, beberapa tokoh lebih menganjurkan untuk mengajarkan anak tentang bagaimana itu investasi, karena dengan investasi yang baik maka uang kita akan berkembang, saya pun setuju dengan pendapat itu. Tetapi menurut saya budaya menabung juga tidak boleh hilang dari masing-masing individu.
Oke kembali ke topik, metode yang paling sering dilakukan untuk mengajarkan budaya gemar menabung yaitu menggunakan celengan tradisional. Kenapa si tidak langsung diajarkan menabung di bank? Pendapat saya pribadi cara mengajarkan menabung ini harus bertahap. Kita tahu bahwa perputaran uang dalam tabungan bank itu terlalu besar meskipun hampir semua bank menyediakan produk tabungan junior. Dengan menggunakan tabungan tradisional ini kita bisa mengajarkan bagaimana menghargai nominal uang sekalipun itu nominal terkecil.
Sebut saja virtual account, kita bisa mentransfer uang(biasanya pembayaran) hanya dengan menggunakan smartphone(mobile banking). Metodenya pun sangat mudah, kita tinggal input id pembayaran dan selesai, tidak seperti transfer biasa yang harus menginput rekening, nominal, serta harus memastikan atas nama suatu rekening itu benar.
Hal itu membuat kita menjadi boros dan sering menggunakan uang tabungan kita. Apalagi ditambah dengan menjamurnya marketplace, dimana sekarang orang membeli suatu barang bukan karena kebutuhan, tapi lebih karena keinginan.
Karena tanpa adanya fasilitas kartu ATM, kita akan ribet sendiri nanti, misal mau ambil uang harus ke bank, cek mutasi aja harus ke bank. Ngga kebayang kan ribetnya gimana, apalagi harus ngantri.
Sebenarnya alasan ini tidak terlalu kuat, tapi bisa jadi hal ini salah satu alasan mengapa celengan tetap eksis
Alasan ini juga kurang kuat sebenarnya, karena hampir semua orang sudah familir dengan tabungan bank. Tapi ya seperti yang saya bilang di atas, mungkin ada saja(terutama lansia) yang belum mengenal atau tidak familiar dengan tabungan bank.
Setujukah kamu kalau celengan tetap eksis hingga sekarang ini? Sampaikan sedikit atau banyak juga boleh opini kamu melalui kolom komentar di bawah, terima kasih.
Image by pixabay.com |
Mengajarkan Budaya Gemar Menabung Sejak Dini
Kita tahu bahwasanya menabung merupakan hal yang baik untuk masa depan. Para orang tua biasanya mengajarkan anaknya tentang budaya menabung ini sejak dini agar nanti ketika mereka tumbuh semakin dewasa mereka sudah terbiasa. Sebenarnya metode menabung ini kurang tepat, beberapa tokoh lebih menganjurkan untuk mengajarkan anak tentang bagaimana itu investasi, karena dengan investasi yang baik maka uang kita akan berkembang, saya pun setuju dengan pendapat itu. Tetapi menurut saya budaya menabung juga tidak boleh hilang dari masing-masing individu.
Oke kembali ke topik, metode yang paling sering dilakukan untuk mengajarkan budaya gemar menabung yaitu menggunakan celengan tradisional. Kenapa si tidak langsung diajarkan menabung di bank? Pendapat saya pribadi cara mengajarkan menabung ini harus bertahap. Kita tahu bahwa perputaran uang dalam tabungan bank itu terlalu besar meskipun hampir semua bank menyediakan produk tabungan junior. Dengan menggunakan tabungan tradisional ini kita bisa mengajarkan bagaimana menghargai nominal uang sekalipun itu nominal terkecil.
Baca Juga Etika dan Kebiasaan Orang Jawa
Celengan Lebih Permanen
Dengan celengan kita bisa menahan diri untuk tidak menggunakan uang tabungan kita, karena memang tidak bisa diambil uangnya(kecuali dibongkar atau celengan tersebut ada tutupnya). Seperti kita ketahui, produk pembayaran melalui bank sudah sangat beragam jenisnya.Sebut saja virtual account, kita bisa mentransfer uang(biasanya pembayaran) hanya dengan menggunakan smartphone(mobile banking). Metodenya pun sangat mudah, kita tinggal input id pembayaran dan selesai, tidak seperti transfer biasa yang harus menginput rekening, nominal, serta harus memastikan atas nama suatu rekening itu benar.
Hal itu membuat kita menjadi boros dan sering menggunakan uang tabungan kita. Apalagi ditambah dengan menjamurnya marketplace, dimana sekarang orang membeli suatu barang bukan karena kebutuhan, tapi lebih karena keinginan.
Gratis Administrasi Bulanan
Dengan celengan kita tidak diwajibkan membayar administrasi ATM bulanan. Walaupun hampir semua bank menyediakan produk tabungan tanpa administrasi bulanan, tapi hampir semua atau bahkan semua produk tabungan ini tidak diberi fasilitas kartu ATM. Menabung di bank tanpa ATM rasanya seperti masakan tanpa garam hehe.Karena tanpa adanya fasilitas kartu ATM, kita akan ribet sendiri nanti, misal mau ambil uang harus ke bank, cek mutasi aja harus ke bank. Ngga kebayang kan ribetnya gimana, apalagi harus ngantri.
Sebenarnya alasan ini tidak terlalu kuat, tapi bisa jadi hal ini salah satu alasan mengapa celengan tetap eksis
Tidak Semua Familiar dengan Tabungan Bank
Yang terakhir yaitu tidak semua orang familiar dengan tabungan bank. Hampir semua orang sudah mengerti dan familiar dengan tabungan bank. Tapi untuk orang-orang yang sudah lansia tidak semua familiar dengan tabungan bank, terutama mereka yang hidup di pedesaan. Mereka yang sudah terbiasa menabung dengan celengan lebih nyaman tetap menggunakan metode tersebut.Alasan ini juga kurang kuat sebenarnya, karena hampir semua orang sudah familir dengan tabungan bank. Tapi ya seperti yang saya bilang di atas, mungkin ada saja(terutama lansia) yang belum mengenal atau tidak familiar dengan tabungan bank.
Baca Juga Pesan Moral Cerita Film DoraemonSo, di atas sudah saya uraikan 4 alasan mengapa celengan atau tabungan tradisional tetap eksis. Pendapat di atas adalah opini saya pribadi, jika ada yang tidak setuju ya harap maklum karena opini setiap orang berbeda-beda.
Setujukah kamu kalau celengan tetap eksis hingga sekarang ini? Sampaikan sedikit atau banyak juga boleh opini kamu melalui kolom komentar di bawah, terima kasih.
sekarang aku masukin uang koin di celengan daripada kalau dibawa di dompet menuh2in saja
ReplyDeleteKalau saya menabung tak beli celengan khusus, cukup botol plastik aja. Godaannya besar terutama diakhir bulan
ReplyDelete